Jumat, 11 Maret 2016

YUK BELAJAR DAN MENGENAL WALL CLIMBING

BELAJAR DAN MENGENAL WALL CLIMBING
         "MEMANJAT SEPERTI KATAK"
Wall Climbing/ Panjat Dinding ataupun Rock Climbing/ Panjat Tebing merupakan suatu olahraga outdoor yang memerlukan peralatan dan perlengkapan safety yang cukup kompleks. Harga dari peralatan Wall Climbing tersebut bisa dibilang tidak murah hal itu dikarenakan fungsinya yang memang sangat vital yaitu untuk keselamatan penggunanya.

Peralatan wall climbing bisa diperoleh di toko-toko outdoor yang sekarang semakin menjamur keberadaannya dikarenakan semakin populernya jenis olahraga ini. Namun bila kamu belum cukup dana untuk membelinya, terdapat juga beberapa tempat persewaan peralatan panjat tebing ini. Berikut daftar peralatan wall climbing dan fungsinya :

1. Harness

Sebuah alat untuk menopang tubuh. Harness berdasarkan bentuk dibedakan menjadi tiga yaitu sit harness, chest harness, dan full body harness. Ketiga bentuk ini memiliki fungsi yang berbeda pula. Sit harness biasanya digunakan oleh para pemanjat tebing, sedangkan full body harness biasanya digunakan oleh pekerja bangunan yang berada di ketinggian seperti membersihkan kaca gedung, dan lain-lain.


Sebelum ada harness yang praktis, dahulu para pecinta alam menggunakan tali webbing yang diikatkan sedemikian rupa ke tubuh bagian bawah yang dihubungkan oleh carabiner ke tali Karmantel. Namun sekarang ada harness yang lebih praktis yang tinggal pakai.




2. Tali Karmantel

Adalah salah satu peralatan wajib yang harus dimiliki para climber. Fungsinya untuk melindungi pemanjat dari kecelakaan seperti jatuh



ke tanah. Secara umumj tali karmantel dibedakan menjadi 2 jenis yaitu elastis dan dinamis. Kedua jenis tali tersebut memiliki kegunaan yang berbeda juga. Tali statis biasanya digunakan saat rappeling (turun dari ketinggian). Tali statis ini memiliki tingkat kerenggangan sekitar 15%.

Sedangkan tali dinamis biasanya digunakan saat menaiki atau memanjat tebing. Tingkat kelenturan tali dinamis ini dua kali lipat dari tali statis. Sebuah tali karmantel sanggup menahan beban sebesar 100 kilogram atau lebih.

3. Carabiner
Berfungsi untuk menghubungkan alat yang satu dengan alat yang lain. Carabiner juga disebut cincin kait yang memang berguna sebagai pengait antar alat. Terbuat dari bahan logam yang sangat kuat. Carabiner atau peralatan climbing lainnya yang terbuat dari logam tidak boleh jatuh ke permukaan yang keras karena bisa menyebabkan keretakan dan tentunya bisa mengancam jiwa pengguna. Disini belum dijlaskan berapa jenis carabiner/bentuk dan fungsinya tunggu besok oke...







4. Ascender

Sebuah peralatan mekanis untuk melintasi sebuah tali saat naik atau memanjat. Sebelum alat ini muncul, para climber biasanya menggunakan tali prusik namun penggunaan tali prusik tersebut lebih rumit dan sulit.


Secara fungsi ascender dibagi menjadi 2 jenis yaitu Sprung Cam (Petz Basic dan Croll) dan Cam Loaded (Gibbs Shunt dan Hiebler). Sedangkan berdasarkan bentuk pegangan, ascender terbagi menjadi 2 juga yaitu Heandle Ascender (SRT, Petzl Expedition dan Ascention) dan Non Heandle Ascender (Petzl Basic, Croll, Gibbs Shunt).


Ascender ini juga sering disebut jumar. Namun sebenarnya jumar adalah merek terkenal sebuah ascender yang berasal dari Swiss.

5. Descender


Kebalikan dari ascender, descender adalah alat yang digunakan untuk menuruni lintasan tali. Ada 2 jenis descender yaitu descender manual dan otomatis.




6. Figure8


Disebut figure 8 karena bentuknya yang seperti angka 8. Alat ini biasanya digunakan saat rappeling ataupun membiley. Alat ini berfungsi untuk menghambat jalannya tali karmantel saat rappeling. Figure 8 terbuat dari partikel baja sehingga sangat kuat untuk menahan beban berat. Namun seperti carabiner, figure 8 ini tidak boleh jatuh di permukaan yang keras.

7. Webbing


Webbing adalah sebuah tali yang berbentuk pita yang sangat kuat yang memiliki multi fungsi seperti alat tali tubuh, pengganti harness, anchor dan lain-lain. Webbing bisa diperoleh dengan mudah di toko peralatan outdoor.



8. Sepatu Panjat


Sepatu khusus untuk memanjat tebing. Sepatu ini memiliki kelenturan karet solnya yang sangat kuat yang sangat cocok digunakan pada tebing yang memiliki permukaan yang tidak beraturan dan kasar, sehingga mempermudah climber dalam menaklukkan tebing yang sulit sekalipun.  



 9. Chalk Bag
Berguna untuk tempat penyimpanan magnesium atau sering disebut juga tepung anti keringat yang berguna agar tangan si pemanjat tidak basah oleh keringat. Biasanya Chalk bag diletakkan di belakang pinggang.







10. Mailon Rapid
Bentuk dan fungsinya seperti   carabiner namun mailon rapid hanya digunakan saat penelusuran goa.   Terbuat dari aluminium alloy yang sangat ringan namun kuat. Mailon rapid memiliki beberapa bentuk yaitu oval, delta, dan half moon.

Selasa, 08 Maret 2016

MANTAP

    Kebahagiaan muncul diraut wajah 15 anak pemuda penegak SMK N 1 MANDIRAJA, yang pada :

Jam   : 03:03 WIT
TTP  : Desa Gumiwang, Kc. Purwonegaoro, 07 Maret 2016


      Ke 15 anak tersebut dibina selama 2 minggu di Ambalan dengan berbagai macam materi sehingga cakap dan berdedikasi tinggi untuk Ambalan.
      Dengan 3 unsur pokok dalam pengujian terakhir yaitu, tangungjawab, kemandirian, dan kerjasama. mereka diterjunkan langsung di tengah-tengah masyarakat untuk mengambil balok bantara.
       sukses buat kalian , kita di belakang kalian...














Rabu, 28 Oktober 2015

SATUAN KARYA PRAMUKA



SATUAN KARYA PRAMUKA
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para kawan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada subbidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

MACAM-MACAM SAKA BERLAKU NASIONAL
1.  Saka Bhayangkara
2.  Saka Dirgantara
3.  Saka Bahari
4.  Saka Bakti Husada
5.  Saka Keluarga Berencana (Kencana)
6.  Saka Taruna Bumi
7.  Saka Wanabakti
8.  Saka Wira Kartika

BERLAKU DI DAERAH TERTENTU
9.      Saka Kerohanian
10.     Saka Pandu Wisata
11.     Saka Pekerjaan Umum (PU)
12.     Saka Pustaka
13.     Saka Teknologi
14.     Saka Bina Sosial




1.SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader Bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
1.    Peserta didik
1)    ) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2)    Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.
2.    Anggota dewasa
1)    Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
2)    Instruktur Saka Bhayangkara
3)    Pimpinan Saka Bhayangkara
3.    Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.


KRIDA SAKA BHAYANGKARA

Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA). Tiap Krida berjumlah 5-10 anggota yang dipimpin oleh Ketua Krida. Anggota Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida/ spesifikasi yang dipilihnya.

Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

1. Krida Ketertiban Masyarakat

Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK
a.SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
b.SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
c.SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
d.SKK Pengamanan Hukum

                                                                                                                       
2. Krida Lalu Lintas

Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
a.SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
b.SKK Pengaturan Lalu Lintas
c.SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
                                                                                                                        
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana ( PPB )

Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 5 SKK :
a.SKK Pencegahan Kebakaran
b.SKK Pemadam Kebakaran
c.SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
d.SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
e.SKK Pencurian
f.SKK Penyelamatan
g.SKK Pengenalan Satwa

                                                                                                                                                                           pada krida PPB terdapat 4 sub krida :
1.    Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2.    Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3.    Subkrida DAMKAR (Pemadam Kebakaran)
4.    Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting PAsar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Hendra Budiman(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).

4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :
a.SKK Pengenalan Sidik Jari
b.SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
c.SKK Narkotika dan Obat-Obatan
d.SKK Uang Palsu
e.SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara

  Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para anggota Gerakan Pramuka :

1.    Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
2.    Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
3.    Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4.    Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5.    Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
6.    Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7.    Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8.    Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.

STRUKTUR ORGANISASI PRASBHARA


* pamong saka       
anggota saka atau anggota dewasa saka gerakan pramuka bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan saka.
* instruktur saka       
anggota gerakan pramuka atau bukan anggota saka karena kemampuanya untuk membantu pamong saka.

* dewan saka   
badan yang dibentuk oleh anggota saka yang beranggotakan pramuka penegak dan pandega yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan saka.
* pimpinan saka   

badan perlengkapan kwartir yang bertugas memberikan bimbingan organisasi teknis pada saka yang bersangkutan serta memberikan fasilitas dan kemudahan lainnya.

2. SAKA DIRGANTARA


Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.
1.    Krida Olahraga Dirgantara
2.    Krida Pengetahuan Dirgantara
3.    Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.
1.    Krida Olah Raga Dirgantara
1.    Terbang Bermotor
2.    Terbang Layang
3.    Aeromodelling
4.    Terjun Payung
5.    Layang Gantung

2.    Krida Pengetahuan Dirgantara
1.    Aerodinamika
2.    Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
3.    Meteorologi
4.    Fasilitas Penerbangan
5.    Navigasi Udara

3.    Krida Jasa Dirgantara
1.    Teknik Mesin Pesawat
2.    Komunikasi
3.    Aerial Search And rescue
4.    Struktur Pesawat

3.SAKA BAHARI



Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
1.    Krida Sumberdaya Bahari
2.    Krida Jasa Bahari
3.    Krida Wisata Bahari
4.    Krida Reksa Bahari


4.SAKA BHAKTI HUSADA
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.

1.    Krida Bina Lingkungan Sehat
2.    Krida Bina Keluarga Sehat
3.    Krida Penanggulangan Penyakit
4.    Krida Bina Gizi
5.    Krida Bina Obat
6.    Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
1.    Krida Bina Lingkungan Sehat
1.    Penyehatan Perumahan
2.    Penyehatan Makanan dan Minuman
3.    Pengamanan Pestisida
4.    Pengawasan Kualitas Air
5.    Penyehatan Air

2.    Krida Bina Keluarga Sehat
1.    Kesehatan Ibu
2.    Kesehatan Anak
3.    Kesehatan Remaja
4.    Kesehatan Usia Lanjut
5.    Kesehatan Gigi dan Mulut
6.    Kesehatan Jiwa

3.    Krida Penanggulangan Penyakit
1.    Penanggulangan Penyakit Malaria
2.    Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3.    Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4.    Penanggulangan Penyakit Diare
5.    Penanggulangan Penyakit TB Paru
6.    Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7.    Imunisasi
8.    Gawat Darurat
9.    HIV / AIDS

4.    Krida Bina Gizi
1.    Perencanaan Menu
2.    Dapur Umum Makanan/Darurat
3.    UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4.    Penyuluh Gizi
5.    Mengenal Keadaan Gizi

5.    Krida Bina Obat
1.    Pemahaman Obat
2.    Taman Obat Keluarga
3.    Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4.    Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5.    Pembinaan Kosmetik

6.    Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.    Bina PHBS di Rumah
2.    Bina PHBS di Sekolah
3.    Bina PHBS di Tempat umum
4.    Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5.    Bina PHBS di Tempat kerja

5.SAKA KELUARGA BERENCANA


Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.

1.    Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2.    Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3.    Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4.    Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

6.SAKA TARUNA BUMI



Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleg Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.

1.    Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2.    Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3.    Krida Perikanan
4.    Krida Peternakan
5.    Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.




7.SAKA WANABAKT
I

Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
1.    Krida Tata Wana
2.    Krida Reksa Wana
3.    Krida Bina Wana
4.    Krida Guna Wana.

8.SAKA WIRA KARTIKA



Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
1.    Krida Survival
2.    Krida Pioner
3.    Krida Mountainering
4.    Krida Navigasi Darat
5.    Krida penanggulangan bencana alam

 9.SAKA BINA SOSIAL


Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir#Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

                                                                                                                                                      10.SAKA KEROHANIAN



Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.


11.SAKA PANDUWISATA


Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[1]
1.    Krida Bina Obyek Wisata
2.    Krida Bina Pramuwisata
3.    Krida Bina Sarana Wisata
4.    Krida Bina Seni Budaya

12.SAKA PEKERJAAN UMUM

Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.



13.SAKA PUSTAKA


Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.

Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).

SEJARAH SAKA PUSTAKA

Jika kita amati bersama baik yang bersumber dari berbagai laporan maupun hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan generasi muda kita pada saat ini masih banyak menghadapi berbagai tantangan. Banyak diantara generasi muda kita akibat kurangnya kegiatan pembinaan serta terbatasnya jumlah dan ragam wadah penyaluran minat dan bakat banyak yang tergelincir dalam pergaulan dan kehidupan yang tidak baik, seperti kejahatan narkoba, kekerasan, pergaulan bebas yang merusak, dan kegiatan lain yang sesat, tidak konstruktif dan menghancurkan masa depannya. Perilaku ini jika dibiarkan akan menghancurkan masa depan generasi muda dan melemahkan karakter bangsa. Melihat hal yang demikian Perpustakaan Umum Kabupaten Blora memandang perlu untuk membentuk wadah kegiatan generasi muda nantinya diharapkan mampu turut membentuk generasi muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti yang luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil serta kuat dan sehat, akan dapat dicapai dengan memuaskan, yang kesemuanya ini apabila dapat diwujudkan pada gilirannya akan berperan sangat signifikan dalam mencegah terjadinya pelbagai hal negatif diantara generasi muda. Dan wadah yang dipilih untuk semua ini adalah membentuk Satuan Karya (SAKA) yang berkegiatan di lingkungan Perpustakaan,

maka lahirlah SAKA PUSTAKA. Ide ini ternyata disambut dengan baik dan mendapat dukungan baik dari KWARCAB 11.16 BLORA maupun KANTOR PERPUSDA PROPINSI JATENG. Akhirnya pada Hari Sabtu tanggal 29 Desember 2007 secara resmi SAKA PUSTAKA dilauncing di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus SAKA PUSTAKA KWARDA JATENG oleh KAKWARDA JATENG dan Pelantikan Pengurus SAKA PUSTAKA KWARCAB BLORA oleh KAMABICAB BLORA (kak Yusuf)
All About Saka Pustaka

Arti Lambang SAKA PUSTAKA : Pramuka penegak dan pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam SAKA PUSTAKA harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).
SAKA PUSTAKA, memiliki 4 (empat) Krida, yaitu : 


1.    KRIDA LAYANAN PERPUSTAKAAN (YANPUS) dengan kajian :
(a) layanan prima;
(b) etika layanan perpustakaan;
(c) pengantar perpustakaan;
(d) story telling;
(e) promosi perpustakaan;
(f) kepustakawanan.

2.    KRIDA PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA (BAKA) dengan kajian :
(a) automasi perpustakaan;
(b) katalogisasi bahan pustaka;
(c) klasifikasi bahan pustaka;
(d) administrasi perpustakaan;
(e) bahan pustaka perpustakaan;
(f) akuisisi bahan pustaka.

3.    KRIDA PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN (PETA) dengan kajian :
(a) komunikasi virtual;
(b) photografi digital;
(c) proposal dan presentasi;
(d) pembuatan rumah belajar;
(e) dokumentasi visual;
(f) digital library.

4.    KRIDA DEPOSIT DAN PENERBITAN (DEBIT) dengan kajian :
(a) konservasi bahan pustaka;
(b) kemas ulang informasi;
(c) dasar-dasar jurnalistik;
(d) penerbitan newsletter;
(e) desain grafis;
(f) abstraksi dan indeksi

14.SAKA INFORMATIKA


Saka Informatika  adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada di Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir Darah Nusa Tenggara Barat menamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi dan Teknologi.